SELAMAT DATANG!


Blog ini menyajikan Panduan, Skenario dan Langkah-Langkah Praktis dalam melakukan Transformasi Organisasi Bisnis maupun Publik - termasuk Reformasi Birokrasi - menuju Organisasi Berkelas Dunia

Selamat Menikmati..!

Prasyarat Sukses

Prasyarat adalah sesuatu yang mutlak harus tersedia atau terpenuhi utntuk melakukan sesuatu agar berhasil, bahkan sebelum syarat-syarat ditetapkan. Ini berarti prasyarat jauh mendahului sebuah aktivitas, bahkan sebelum perencanaan aktivitas disusun, dan bersifat “one or zero” atau tak ada tawar menawar. Dia harus dipenuhi atau bila tidak, maka aktivitas itu tidak perlu dilakukan sama sekali karena akan gagal. Ibarat ingin menanam beberapa batang pohon mangga, maka prasyaratnya anda harus memiliki sebidang lahan tanah. Tanpa itu, lupakan saja keinginan anda itu (kecuali bila telah dapat menanam pohon mangga secara hydrophonic). Sedangkan syaratnya antara lain tanahnya cukup subur atau bibitnya bagus, dan lain-lain.

Di dalam proses transformasi, pada gambar Grand Scenario terletak sebagai landasan, terdapat empat prasyarat sukses yakni :
  • Rasa Kedaruratan (Sense of Urgency)
  • Komitmen (Commitment)
  • Pergeseran Paradigma (Paradigm Shifting)
  • Standar Kinerja Tinggi (Set High Standard Performance)

Berikut ini dibahas masing-masing butir diatas.

Rasa Kedaruratan
Rasa kedaruratan (sense of urgency) merupakan prasyarat pertama yang harus dimiliki setiap insan organisasi, yang hendaknya ditimbulkan dengan jalan membentuknya secara taktis. Rasa Kedaruratan adalah perasaan mendesak yang membuat seseorang harus melakukan sesuatu agar tidak mengalami hal-hal buruk akibat membiarkan situasi tetap berjalan seperti saat itu.

Ada beberapa langkah yang dapat dipakai untuk membangkitkan rasa kedaruratan orang lain atau diri sendiri, antara lain:
  1. Hadapkan diri dengan kenyataan yang sesungguhnya.
  2. Berikan tantangan apa yang akan terjadi apabila keadaan diatas tetap diabaikan, atau dibiarkan berlanjut.
  3. Ciptakan krisis sebagai terapi kejut dengan membenturkannya pada beberapa kesulitan kecil berupa miniatur bencana bila insan organisasi masih tetap dan terus mengabaikannya.
  4. Berbicara dengan para pihak yang tidak puas, entah itu pelanggan, karyawan, anggota tim, regulator atau stakeholder lainnya.
  5. Kurangi rasa puas diri berlebihan (complacency) dengan memotong berbagai kemewahan yang diberikan selama ini sebagai hasil dari kesuksesan yang telah dicapai.
  6. Pelajari masalah yang ada. Dengan tekun mempelajarinya secara mendalam, segala aspek dari suatu masalah berikut dampak dan akibatnya.
Komitmen
Komitmen, adalah hal krusial yang sering mengalami degradasi pengertian. Komitmen memegang peranan sangat penting bahkan menjadi unsur utama dalam nilai integritas. Kesungguhan tekad atau komitmen dapat anda ukur dengan melihat besarnya alokasi sumberdaya, ketauladanan dan keuletan, penempatannya sebagai prioritas, penunjukan ataupun penyediaan orang yang kompeten, serta konsistensi dalam merinci dan memonitor tindak lanjutnya. Tanpa adanya komitmen yang tinggi proses transformasi niscaya akan layu sebelum berkembang.

Pergeseran Paradigma
Pergeseran Paradigma, adalah prasyarat yang tidak boleh diabaikan. Untuk mampu melihat perspektif lain demi memunculkan ide-ide baru untuk melakukan terobosan, serta melakukan penataan sistem maupun prosedur yang diperlukan dalam proses transformasi, orang harus menggeser paradigma yang dianutnya selama ini.

Dan untuk mampu menggeser paradigma, diperlukan sikap keterbukaan terhadap pengaruh dari luar dirinya, bukan menutup diri karena takut terpengaruh. Para pengelola perubahan transformasional maupun anggota organisasi harus mau dipengaruhi dan belajar menerima sesuatu tanpa membentengi diri dengan kecurigaan yang berlebihan atau tanpa alasan.

Disamping itu, menggeser paradigma juga berarti mau mempelajari hal-hal baru serta tidak bersikap dogmatis (meyakini tanpa syarat dan tidak akan bergeser sedikitpun) terhadap suatu pemahaman. Sikap dogmatis akan membelenggu pola pikir seseorang sehingga akan membawanya kepada keumpuhan paradigma. Video tentang kelumpuhan paradigma bisa anda lihat disini: New Paradigm.

Cara lain untuk menggeser paradigma juga dapat ditempuh dengan mengurangi rutinisme secara drastis, tidak mempertahankan status quo serta berani mencoba cara-cara baru atau minimal yang berbeda.

Standar Kinerja Tinggi
Standar Kinerja Tinggi, adalah prasyarat ke empat yang menentukan keberhasilan proses transformasi. Perlu diingat bahwa hasil akhir proses transformasi adalah perbedaan yang totalitas dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Hal itu hanya dapat dimungkinkan dengan cara menetapkan standar-standar pencapaian yang tinggi secara siknifikan pada semua aspek.

Standar pencapaian yang tinggi akan memaksa orang mencari cara-cara baru yang belum pernah digunakan. Juga akan memaksa orang meninggalkan pola-pola hidup dan cara berpikir (paradigma) mereka yang lama. Ini berarti penetapan standar kinerja yang tinggi tidak perlu mensyaratkan kondisi sebelumnya, toh memang itu yang harus ditinggalkan.

Orang tidak perlu terpaku pada sumber daya atau modal yang ada ditangan, untuk menetapkan target yang tinggi. Yang diperlukan hanyalah nyali yang hebat yang biasa disebut sebagai Nyali Bintang. Tentang Nyali Bintang silakan baca disini xxxx.

Tidak ada komentar: